BEDA POTENSIAL
Arus listrik dapat mengalir jika antara dua titik dalam suatu penghantar terdapat selisih atau beda potensial. Beda potensial atau tegangan listrik dilambangkan dengan V.

agar arus listrik dapat selalu mengalir dari titik A ke titik B maka potensial A harus lebih besar daripada potensial B. Jadi, sumber tegangan berfungsi untuk memindahkan muatan-muatan listrik sehingga terjadi beda potensial antara titik A ke titik B. Agar dapat mengalirkan arus listrik, sumber tegangan harus mengeluarkan energi. Jika mempunyai energi sebesar 1 Joule, sumber tegangan dapat memindahkan muatan listrik sebanyak 1 Coloumb dan dikatakan beda potensialnya sebesar 1 volt.
Beda Potensial pada rangkaian
Perhatikan animasi berikut!

Bagaimana Beda Pontensial terjadi?
Bagaimana Beda Pontensial terjadi?
Petunjuk :
Hubungkan saklar
(double klick)
B
A
Beda potensial antara titik A dan titik B pada suatu rangkaian dapat ditimbulkan jika kedua titik tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan.
Apakah terdapat beda potensial saat saklar terbuka?
Pada saat saklar terbuka, tidak ada arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dari sumber tegangan. sehingga kuat arus (I) = 0. Tegangan VAB pada saat arus yang mengalir sama dengan nol dinamakan dengan Gaya Gerak Listrik. jadi, Gaya Gerak Listrik (GGL) adalah tegangan yang berasal dari sebuah sumber tegangan saat sumber tidak mengeluarkan arus.
sedangkan saat saklar tertutup, arus listrik mengalir dalam rangkaian dari sumber tegangan. sehingga terdapat beda potensial pada rangkaian. tegangan dari suatu sumber tegangan setelah mengalirkan arus listrik disbut Tegangan Jepit.
A
A
Beda potensial atau disebut juga tegangan dapat diukur dengan Voltmeter. Voltmeter selalu dipasang Paralel terhadap komponen yang akan diukur beda potensialnya.
Mengukur Beda Potensial
